Menulis Opini
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh itu adalah suara omjay .Selamat siang guru hebat Indonesia, Siang hari ini kita akan mendapatkan materi tambahan dari bapak Asep Sapaat tentang pengalaman beliau menulis Opini dan Hikmah di Republika selesai berkata omjay langsung mempersilakan bapak asep untuk membimbing kami dalam belajar menulis.
tapi tunggu lama pak asep langsung menyambar dengan berkata Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Jay.Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, Om Jay. Izin memperkenalkan diri. Nama saya Asep Sapa'at, tubuh sehat, jiwa kuat, cita-cita ingin jadi orang bermanfaat. 🙏🏻 luar biasa perkenalan yang di luar perkiraan biasanya perkenalan itu penuh dengan identitas dan biodata pemateri,tetapi kali ini super sekali kita bisa kenalan dengan tubuh sehat dan jiwa kuat,alhamdulillah sangat bermamfaat. baik mari kita lihat bersama siapakah tubuh sehat jiwa kuat ini,inilah dia biodatanya
akhirnya kita bisa tau siapa dia.......!
karena dalam tubuh sehat terdapat sejuta kata yang beraneka ragam.dan dalam jiwa yang kuat akan lahir karya karya yang handal.
lalu pak asep berkata Dengan semangat untuk saling belajar, saya ingin sharing tentang pengalaman menulis di rubrik opini dan hikmah Republika.
Pertama, saya awali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.ini yang terpenting
Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun hakikatnya, setiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.
Sebelum saya dapat mempublikasikan tulisan di media masa, saya belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.ya benar dan tepat sekali ,kalimat akan mengalir deras sederas aliran air sungai jika dalam buku diari baik sekarang kita akan lihat sifat ranah dan jenis tulisan di tabel berikut ini
Berdasarkan kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.
4. Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.
Nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat tulisan yang mana? pertanyaan yang luar biasa ,tetapi kami hanya bisa menjawab dalam hati,sifat terbuka pak asep.aneh seakan jawaban kami tak terdengar dan seperti terabaikan karena pak asep sudah tau bahwa kami semuanya pasti akan menjawab hal yang sama.
kemidian beliau langsung bercerita tentang , Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.
Sebelum bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.jadi Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki
1. visi hidup (cita-cita dan harapan)
2. melibatkan emosi saat menulis
3. luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan)
4. berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami
5. menggunakan nalar atau logika yang tepat
6. tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
intinya kita harus Menggagas,membuat Draf.merevisi,menyuntung dan menerbitkan buku,serta Berpikir dan Merencanakan
jadi mari kita lihat kata menggagas terdiri dari :
1. Mengumpulkan bahan referensi
2. Menentuian pembaca sasaran
3. Mengembangkan ide menjadi kerangka
yang kedua Menyusun draf terdiri dari :
1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan fakta
4. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran
yang ke tiga merevisi artinya memeriksa kembali jika ada yang salah langsung di perbaiki
yang ke empat ; Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan
Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.
yang kelima ;Menerbitkan
Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.
Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan saya dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.
Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.
maka intinya adalah :
tapi tunggu lama pak asep langsung menyambar dengan berkata Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Jay.Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, Om Jay. Izin memperkenalkan diri. Nama saya Asep Sapa'at, tubuh sehat, jiwa kuat, cita-cita ingin jadi orang bermanfaat. 🙏🏻 luar biasa perkenalan yang di luar perkiraan biasanya perkenalan itu penuh dengan identitas dan biodata pemateri,tetapi kali ini super sekali kita bisa kenalan dengan tubuh sehat dan jiwa kuat,alhamdulillah sangat bermamfaat. baik mari kita lihat bersama siapakah tubuh sehat jiwa kuat ini,inilah dia biodatanya
akhirnya kita bisa tau siapa dia.......!
karena dalam tubuh sehat terdapat sejuta kata yang beraneka ragam.dan dalam jiwa yang kuat akan lahir karya karya yang handal.
lalu pak asep berkata Dengan semangat untuk saling belajar, saya ingin sharing tentang pengalaman menulis di rubrik opini dan hikmah Republika.
Pertama, saya awali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna dipopulerkan oleh almarhum Hernowo. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.ini yang terpenting
Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda. Ada hambatan yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena faktor mood, ada pula yang disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta keterampilan menulis. Namun hakikatnya, setiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita.
Sebelum saya dapat mempublikasikan tulisan di media masa, saya belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.ya benar dan tepat sekali ,kalimat akan mengalir deras sederas aliran air sungai jika dalam buku diari baik sekarang kita akan lihat sifat ranah dan jenis tulisan di tabel berikut ini
Berdasarkan kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.
4. Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.
Nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat tulisan yang mana? pertanyaan yang luar biasa ,tetapi kami hanya bisa menjawab dalam hati,sifat terbuka pak asep.aneh seakan jawaban kami tak terdengar dan seperti terabaikan karena pak asep sudah tau bahwa kami semuanya pasti akan menjawab hal yang sama.
kemidian beliau langsung bercerita tentang , Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.
Sebelum bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa.jadi Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki
1. visi hidup (cita-cita dan harapan)
2. melibatkan emosi saat menulis
3. luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan)
4. berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami
5. menggunakan nalar atau logika yang tepat
6. tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
intinya kita harus Menggagas,membuat Draf.merevisi,menyuntung dan menerbitkan buku,serta Berpikir dan Merencanakan
jadi mari kita lihat kata menggagas terdiri dari :
1. Mengumpulkan bahan referensi
2. Menentuian pembaca sasaran
3. Mengembangkan ide menjadi kerangka
yang kedua Menyusun draf terdiri dari :
1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan fakta
4. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran
yang ke tiga merevisi artinya memeriksa kembali jika ada yang salah langsung di perbaiki
yang ke empat ; Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan
Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.
yang kelima ;Menerbitkan
Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.
Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan saya dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.
Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.
maka intinya adalah :
Menulis adalah merangkai kata menjadi kalimat yang berguna dan menyebarluaskan gagasan dan ilmu pengetahuan. opini bisa saja berisi pendapat, riset atau penguat argumentasi penulis. Penulis diutamakan menulis opini tentang bidang yang dikuasai agar kelayakan tulisan tersebut bisa diakui masyarakat.jadi jika ingin menulis opini maka tulislah apa yang benar-benar kita pahami dan mengerti
Setiap orang tidak bisa langsung menjadi penulis opini yang kompeten, perlu banyak belajar dan belajar serta latihan selalu agar bisa menulis opini yang baik dan benar. Jika ingin belajar cara menulis opini, Anda perlu mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam penulisannya. Berikut adalah enam hal yang dibutuhkan penulis pada saat menulis opini.mari kita simak bersama
Pengetahuan terkait bidang
penulis perlu ahli dalam bidang yang menjadi topik tulisan agar masyarakat mengakui kelayakannya. Tulisan tersebut akan lebih mudah dipercayai masyarakat karena penulis dinilai memiliki otoritas.
Ide
ide adalah hal mendasar dalam penulisan opini. Ide bisa Anda dapatkan kapanpun dan dimanapun, bisa dari buku, berita, lingkungan kerja, dan lain-lain. Pengembangan terhadap ide pun harus dilakukan. Satu ide bisa dikembangkan menjadi beberapa judul untuk tulisan opini Anda.
Argumentasi
Argumentasi penulis menjadi poin penting dalam tulisan opini. Jika tulisan opini sesuai dengan bidang yang Anda kuasai, argumentasi bisa dilakukan dengan mudah
Teknik penulisan
opini berbeda-beda, sesuai dengan tempat dipublikasikannya. Contohnya adalah di media massa. Pembaca media massa cenderung tidak suka tulisan panjang dan bahasa yang rumit. Oleh karena itu, tulisan opini jangan dibuat terlalu panjang dan bertele-tele. Gunakanlah bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna.intinya jelas singkat padat dan menarik
Pengetahuan bahasa
gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti. Jangan sampai Anda menggunakan bahasa-bahasa ilmiah agar terkesan keren, tetapi tidak banyak pembaca yang mengerti. Jangan lupa memerhatikan setiap kalimat yang Anda tulis agar efektif dari segi jumlah kata, tanda baca, dan lain-lain.
Pengetahuan tentang media massa
nah jika kita sudah paham maka kita bisa langsung menulis opini .maka dari itu mulailah wahai penulis niscaya tulisan mu akan berjayaSetiap media massa memiliki ciri dan fokus yang berbeda. Hal tersebut perlu Anda perhatikan pada saat menentukan tempat publikasi tulisan opini. Cari media massa yang pemberitaan dan pembawaannya sesuai dengan tulisan opini Anda. Tetapi, ada juga media massa yang menerima tulisan opini dalam bidang apapun.
ayo menulis opini di media cetak
BalasHapusOke omjay
HapusKeren lengkap. Mampir ke cakinin.blogspot.com
BalasHapus