Pelatihan Menulis


Pelatihan Menulis
Resume Ke 20                                                                                   
Belajar Menulis Gelombang   8                            
Sesi 20  atau pertemuan ke 20
Hari /Tangal  ;    Selasa,28 April 2020
Pemateri   :  Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Judul :  Merancang Desain Pembelajaran Modern
Penulis Resume : Fatimah,S.Si ( SMAN 1 Dewantara,Aceh Utara )

Belajar di zaman Modern cukuplah mudah

sebelum kita membahas isi kuliah Dr paidi adabaiknya  kita harus mengenal dulu sang guru yang  baik dan bijaksana ,karena jika tak kenal maka tak sayang,jika sudah kenal dan sayang maka materi yang di berikan akan sangat mudah kita pahami,selamat datang di group belajar menulis gelombang 8 bapak,baik agar kita lebih menganal beliau maka tolong cermati biodata beliau seperti dibawah ini,ayooo lihat bersama-sama supaya dapat mengenal belaiau walaupun hanya lewat kertas,mulailah membaca kata-demi kata sehingga membentuk kaliamat ,
BIODATA NARA SUMBER
Nama                   :       Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
T & Tgl. Lahir     :       Bantul, 01 Januari 1971
NIP                      :       197101011999031012
Pangkat/Gol        :       Pembina / IV. A
Jabatan                :       1. Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu;
                                     2. Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu;
                                     3. Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.
Alamat                 :       Jln. Timur Indah V No. 39 RT. 19  Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu 38229
HP                       :       082306325497, 081539320222
Alamat Surel   :      paidi1971@gmail.com
Blog                :      https://pdsmk1bkl.blogspot.com
Riwayat pendidikan :
1. SD tamat tahun 1985 di SDN Banyumas Baru;
2. SMP tamat tahun 1988 di SMPN 2 Bengkulu;
3. SLTA tamat tahun 1991 di SMEAN Bengkulu;
4. S1 tamat tahun 1996 di Prodi S1 Pendididikan Akuntansi IKIP Padang;
5. S2 tamat tahun di Prodi S2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Bengkulu;
6. S3 tamat 2019 di Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.
Riwayat pekerjaan :
1.    Guru SMEAN Bengkulu tahun 1996 s.d. 1999;
2.    Guru SMAN 2 Talo tahun 1999 s.d. 2003;
3.    Guru SMKN 1 Kota Bengkulu tahun 2003 s.d. 2018;
4.    Dosen Luar Biasa FISIP Unib tahun 2000 s.d. sekarang; 
5.    Dosen Luar Biasa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu tahun 2008 s.d. 2014;
6.    Dosen Pascasarjana TP UNIB tahun 2019 s.d. sekarang;
6.    Tutor Univeritas Terbuka UPBJJ Bengkulu tahun 2011 s.d. sekarang;
7.    Asesor BAP SM Provinsi Bengkulu dari tahun 2012 s.d sekarang;
8.    Asesor LSP Telematika tahun 2008 s.d. sekarang;
9.    Ketua LSP SMKN 1 Bengkulu dari tahun 2015 s.d. 2018;
10.  Anggota BKSP Provinsi Bengkulu tahun 2015 s.d. sekarang;
11.  Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu tahun 2019 s.d. sekarang;
12.  Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu tahun 2019 s.d. sekarang;
13.  Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu tahun 2019 s.d. sekarang.
Tanda penghormatan:
1. Satyalancana Karya Sapta X tahun dari Presiden Republik Indonesia tahun 2016;
2. Instruktur Nasional Pelatihan Kurikulum 2013 dari Mendikbud tahun 2016.
Pelatihan Kepala Sekolah :
Sertifikat Kepala Sekolah / Madrasah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudyaaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan tahun 2014.
Publikasi :
BUKU
1.    “Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6” Edisi Perdana tahun 2017 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
2.    “Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6” Edisi I tahun 2018 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
3.    “Membuat Laporan Keuangan dengan MyOB 19.6” Edisi II tahun 2019 diterbitkan oleh Penerbit Salemba IV Jakarta.
4.    Buku Ajar Simulasi dan Komunikasi Digital, Tingkat SMK/MAK Kelas 10 tahun 2019 diterbitkan oleh Penerbit ANDI Jogyakarta.
JURNAL INTERNASIONAL
1.    Utilization Of Mobile Phones To Apply Blended Learning At Higher Education: Computer Subject at State Vocational Hight School 1 Bengkulu oleh Paidi & Basuki Wibawa, International Jounal Of Engineering & Technology (IJET), (2018).
2.    The Developnen Of Blended Learning Based On Handphone for Computer System Subject on XI Grade of SMKN 1 Bengkulu City,  Humanities & Social Sciences Reviews eISSN: 2395-6518, Vol 7, No 3, 2019, pp 497-502.

jika dilihat dari buku yang diterbitkan belaiu lebih suka membuat laporan keuangan yang dilapor cuma uang aja kan gampang tu,jika pikiran kita minim ya itu mungkin jawaban yang tepat ,akan tetapi kita harus tau bahwa yang lebih tepatnya beliau harus mengupas neraca lajur dan buku besar wah pening ni ,tetapi beliau bisa dengan mudah menyelesaikannya sampai tiga buku,luar biasa
mudah saja  belajar di zaman modern ini jika kita mau dan mampu maka kita pasti sukses
baik kita akan coba kupas dulu tentang  Merancang menurut pendapat saya merancang adalah mencoba untuk membuat dan desain adalah berbagai  perencanaansedangkan pembelajaran adalah proses modern merupakan perkembangan  massa kini, nah kalau kita coba rancang maka kita harus bisa membuat suatu proses perencanaan menurut perkembangan zaman ,artinya kita harus buat pembelajaran kekinianbaik mari kita ambil kesimpulan dari kuliah hari ini
 Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt sy uraikan sebagai berikut:
 Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut ( sering-seringlah ajak siswa untuk gobrol supaya banyak dapat bahan sebagai masukan )
 Langkah 2, Berdsarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang ( kita harus tau betul apa yang di butuhkan siswa kita) ,}
 langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis (instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang) ( dapat meganalisis dengan benar dan tepat kiranya )
 Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang ( harus jelas supaya berguna )
 Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
 Langkah 6, Melakukan penyusunan TES ( ini yang harus dibuat dengan tepat sasaran )
 Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini sy merancang pembelajaran secara blended learning) ( ini yang masih agak sulit )
 Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)pertinya lebih enak online karena mudah dan cepat kita bisa meeting zoom seperti gambar berikut ini:


dengan zoom kita bisa terasa dekat asalkan kuota kita cukup dan sinyal bersahabat dengan kita
Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
 Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
 Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

nah setelah kita ketahui langkah -langkah nya ,sekarang timbul pertanyaan akan kah kita mulai merancang pembelajaran di sekolah kita dengan pembelajaran modern atau kita masih terpaut dengan pembelajaran zaman kuno yaitu pembelajaran CBSA ,ini semua sangat terngantung paada pribadi kita masing-masing,kita harus bangkit dan mulai berkarya sehingga hidup kita nantinya akan lebih bergauna kiranya 
baik sekarang kita akan coba membahas tentang Kelebihan dan kekurangan pendidikan modern, jika permbelajaran yang kita rancang sudah kekinian maka kita akan lihat keunggulannya seperti :

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

3. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.

4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.


Hal yang paling menarik Permbelajaran modern  ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global dan mengharuskan adanya remediasi secara berkala.serta Sifat pembelajaran sangat kontekstual.ini yang membuat siswa sangat senang dalam belajar ,Guru berperan sebagai fasilitator

setelah kita lumat semua kelebihan pembelajaran modern maka sekarang kita harus memberikan perhatian penuh tentang kekurangan pembelajaran modern yaitu :

1. Guru banyak salah kaprah,karena sudah ada pembelajaran oonline jadi malas meracang sendiri ,sudah manja dengan mengunakan vasilitas yang tersedia,sehingga kita menjadi pemakai bukan pembuat

2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental  karena pembelajaran modern ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemakai  menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif dan menghasilkan suatu karya yang berguna

3. Kurangnya ketrampilan guru merancang pembelajaran modern.Guru tidak banyak yang menguasai internet

hanya ini yang daaapat saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon maaf,semoga bermamfaat kiranya wasalam 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif Dari Rumah